Perintah-perintah dasar pada linux

April 21, 2019 Add Comment
Assalamu'alaikum Wr,Wb. Berjumpa lagi dengan saya kembali. Sebelumnya saya sudah menjelaskan cara instalasi pada debian 9 dengan menggunakan virtualbox. Kali ini, saya akan menjelaskan apa saja perintah-perintah dasar yang digunakan pada linux. Simak penjelasan dari saya ya, agar kalian bisa memahami. 

Perintah Dasar pada Linux : 
   


   
  • man <Perintah>
Melihat kegunaan dari suatu perintah. Contohnya seperti # man nano. Maka akan menampilkan manual penggunaan dari program nano 





  • <Perintah> --help 
Sama seperti perintah man, tetapi yang membedakan ialah hasil yang dimunculkan lebih ringkas dibandigkan perintah man 




  • cd <Directory>
Masuk ke Directory yang diinginkan seperti contoh #cd /var/lib/.  Jika ingin masuk directory home tinggal ketikan perintah cd saja.




  • ls
Melihat file dan folder yang ada pada Directory pada saat itu. Contohnya ketika kita berada pada Directory /var/lib maka kita ketik ls untuk melihat file dan folder pada Directory tersebut



  • pwd
Melihat Directory yang bekerja pada saat itu juga. Contohnya /etc/network





  • nano
Perintah yang digunakan sebagai text editor yang tidak perlu membuka jendela baru. Seperti contoh nano /etc/network/interfaces maka kita akan ditujukan ke Directory tersebut dan juga bisa mengedit text yang ada pada Directory tersebut



  • mkdir <nama folder>
membuat folder pada Directory pada saat itu. Contoh saya membuat folder testing pada Directory Home dan akan muncul folder yang telah dibuat dengan perintah ls 





  • rm <nama folder/file>
Menghapus file dan juga Directoy yang sudah tidak digunakan kembali



  • mv <asal> <tujuan>
Memindahkan file dan folder, bisa ke folder itu juga atau ke folder yang lain. Contoh mv testing/ /var/lib/testing. Digunakan untuk memindahkan folder testing yang ada di Home menuju Directoy /var/lib




  • cp <asal> <tujuan>
Menyalin file dan folder, bisa juga ke folder itu juga atau ke folder yang lain. Contoh cp testing/ /var/testing. Digunakan untuk menyalin folder testing yang ada pada di Directory /var/lib ke Directory /var 





  • find <nama file/nama folder>
Mencari file atau folder dalam suatu Directory. Contohnya saya mencari folder testing pada Directory /var/lib




  • touch <nama file>
Membuat file dalam Directory yang sedang bekerja. Contohnya saya membuat file bernama test.txt di dalam Directory /var/lib/testing 



  • history
Perintah ini digunakan untuk melihat riwayat perintah yang sudah digunakan sebelumnya



  • cat
Melihat/membaca isi dari file dan folder yang ada didalamnya tanpa perlu masuk dengan menggunakan text editor




  • who
Perintah ini digunakan untuk menampilkan user pada saat sedang dipakai



  • df
Menampilkan penggunaan ruang disk pada filesystem. Jika ingin melihat secara keseluruhannya ketikkan perintah df -h



  • date
Perintah ini digunakan untuk menampilkan tanggal pada hari ini



  • top
Perintah ini digunakan untuk melihat semua proses yang sedang berjalan, diurutkan dari yang paling besar. Perintah ini mirip dengan proses system monitoring



  • clear
Perintah ini digunakan untuk membersihkan jendela terminal. Jadi isi dari jendela terminal akan kosong



  • reboot
Perintah ini digunakan untuk merestart 


  • shutdown
Perintah ini digunakan untuk mematikan/power off 



  • apt-get update
Perintah ini digunakan untuk melakukan update file reposirtory baik itu lokal atau original. Perintah ini digunakan pada system operasi debian dan ubuntu. Jika ubuntu tambahkan perintah sudo didepannya. sedangkan yum digunakan oleh Fedora dan Centos kemudian pacman digunakan oleh Arch



  • cal
Perintah ini digunakan untuk melihat/menampilkan kalender



  • du
Perintah ini digunakan untuk melihat secara detail pemakaian disk pada setiap Directory




  • ping
Perintah ini digunakan untuk melakukan test konektivitas antara dua komputer atau lebih dalam suatu jaringan 




  • ls -l
Perintah ini digunakan untuk melihat seluruh isi file pada Directory aktif beserta file hidden. Biasanya perintah ini digunakan untuk melhat permisiion default pada file-file yang berada pada Directory itu



  • apropos <topik>
Perintah ini digunakan untuk menampilkan bantuan secara manual berdasarkan topik yang digunakan



  •  whoami
Perintah ini digunakan untuk menampilkan login name yang sedang digunakan pada saat ini





  • free
Perintah ini digunakan untuk menampilkan informasi memory dalam kilobytes




  • set
Perintah ini digunakan untuk melihat enviroment dari user yang aktif 



  • dmesg
Perintah ini digunakan untuk mencetak pesan-pesan pada saat waktu boot. Perintah ini menampilkan file : /var/log/dmesg



  • ifconfig
Perintah ini digunakan untuk melihat IP yang terkoneksi dengan network device yang telah tersedia






  • uname -a
Perintah ini digunakan untuk menampilkan versi kernel yang dipakai, tanggal instalasidan jenis arsitektur sistem operasi



  •  ps
Perintah ini digunakan untuk menampilkan proses-proses yang dijalankan oleh user





  • ps aux
Perintah ini digunakan untuk melihat semua proses yang dijalankan dan juga ditampilkan nama dari user untuk setiap prosesnya




  • last
Perintah ini digunakan untuk melihat user sebelumnya yang telah login 




  • where is
Perintah ini digunakan untuk mencari halamam Biner, Sumber dan Manual dari sebuah perintah. Misal mencari halaman Biner, Sumber dan Manual dari perintah nano



  •  passwd
Perintah ini digunakan untuk mengubah password sendiri pada terminal




  •  nslookup
Perintah ini digunakan mendapatkan tentang server internet. Perintah ini secara default tidak ada pada linux. Jadi kita harus menginstall terlebih dahulu dengan perintah apt-get install dnsutils 




  •  dig
Perintah ini digunakan untuk menanyakan server nama DNS untuk informasi tentang alamat host, pertukaran surat, server nama, dan informasi terkait




  • w
Perintah ini digunakan untuk melihat user yang sedang login pada saat ini secara terperinci. Perintah ini kombinasi dari uptime dan yang memberi perintah satu demi satu secara langsung, dalam urutan itu.



Itulah perintah-perintah dasar pada linux. Mungkin masih banyak lagi perintah-perintah yang ada pada linux tetapi saya masih mempelajarinya. Terima kasih pada kalian yang menyempatkan masuk ke blog ini. Sekian terima kasih.

Instalasi Debian 9 dengan Partisi Manual Di VirtualBox

April 20, 2019 Add Comment
Assalamu'alaikum Wr,Wb. Berjumpa lagi dengan admin. Sudah lama ya saya tidak upload lagi dikarenakan saya menunaikan kewajiban sebagai siswa SMK yaitu melaksanakan Prakerin. Langsung saja ke intinya kali ini saya akan memberi sebuah tutorial cara menginstall Debian 9 di vitrual box. Simak penjelasan dari saya ya. Semoga apa yang sampaikan ini dapat dimengerti oleh kalian semua



Debian adalah sistem operasi GNU/Linux yang universal untuk kebutuhan apa pun yang dikembangkan sejak 1993. Debian tersusun dari sistem operasi GNU, kernel Linux, dan manajer paket DPKG & APT
  • Keunggulan Debian 

Debian memiliki keunggulan dan manfaat yang telah dikenal masyarakat sebagai berikut :
  • Debian adalah free software (perangkat lunak bebas) yaitu yang penggunanya bebas untuk mempergunakan, mempelajari, mengubah, dan menggandakan, baik secara gratis maupun berbayar.
  • Debian Distribution memuat sangat banyak software, setidaknya lebih dari 50.000 buah pada rilis terbaru saat ini.
  • Instalasi sistem operasi Debian hanya 20 menit atau kurang, sudah termasuk firmware dan driver.
  • Pengguna Debian tidak perlu antivirus, tidak terkena virus.
  • Debian sangat terkenal dipakai di server apakah itu untuk web server, mail server, squid proxy server, atau lainnya.
  • Debian tersedia untuk semua jenis komputer yang ada saat ini. Debian bisa dipasang di komputer rumah (PC), ARM boards (seperti Raspberry Pi), video game console (seperti PS3), komputer Macintosh, sampai server, dan mainframe.
  • Debian adalah induk (disebut juga upstream) ratusan distro lain (contohnya Ubuntu) sehingga perubahan di Debian berdampak pada ratusan distro turunannya.
  • Debian juga induk (upstream) bagi distro-distro lain di luar keturunan Debian, misalnya Arch atau Slackware yang mengambil source code tertentu dari Debian.
  • Pengguna Debian boleh menggandakan, meminjamkan, membagi-bagikan, menyewakan, memperjualbelikan salinan Debian kepada orang lain. Ini ciri yang membedakan Debian dari Windows.
  • Dokumentasi Debian dalam bentuk buku panduan maupun video sangat banyak dan mudah ditemukan di internet.

Tanpa basa-basi langsung saja kita menuju ke Caranya : 


Langkah Pertama masuk ke virtualbox dan buat Virtual Machine (VM) yang baru setelah itu ubahlah jaringan adapter pada virtualbox pada VM Debian menjadi Bridge Adapter dan masukan OS Debian 9. Jika semua sudah mulai proses instalasi. Kemudian klik Install 


Setelah itu pilihah basaha yang ingin kalian gunakan pada Debian 9 ini. Disini saya menggunakan bahasa inggris




Kemudian pililah lokasi anda yaitu di Indonesia. Karena Indonesia tidak ada pada gambar di atas maka klik Other


Kemudian pilih Asia


Jika sudah cari dan plih Indonesia. Ingat untuk lokasi anda jangan sampai salah memasukan lokasinya karena jika salah, maka waktu server pada debian ini pun akan berbeda


Kemudian pilih United States untuk konfigurasi LayOut keyboard yang digunakan



Pilih American English untuk konfiguarsi keyboard yang digunakan



Disini saya kan mengkonfigurasi jaringannya. Klik Configure network manually



Masukan IP Addressnya. Seperti contoh 192.168.1.100/24 Setelah itu Continue


Masukan IP Gateway dari IP Address kalian. seperti contoh 192.168.1.1 setelah itu Continue


 \

Masukan Name Servernya. Perlu diingat bahwa nameserver disini bukan berbentuk sebuah domain. Melainkan berbentuk sebuah IP Dns. Disini saya menggunakan 8.8.8.8 


Tunggu Proses dari konfiguarsi Network selesai dan jangan di Cancel



Setelah itu konfiguarsi Hostname untuk Debian 9 kita sesuai dengan yang anda inginkan namanya



Masukan Domain name yang anda inginkan dan berikan sebuah level domainnya. Seperti contoh Testing.com 


Masukan Root Password/Super User untuk masuk kebagian root debian yang memungkinkan kita agar bisa mengkonfigurasi di dalamnya


Masukan ulang Passwordnya untuk verifikasi



Masukan nama dari User biasa yang akan digunakan


Masukan Username untuk akun debian kalian 


Setelah itu, masukan Password untuk User biasa yang telah dibuat


Masukan kembali Passwordnya untuk verifikasi


Kemudian konfiguarsi waktu sesuai tempat yang anda tempati



Inilah inti dari pembuatan blog ini. Pada konfigurasi partisi pilih yang manual. Karena kita akan melakukan konfigurasinya secara manual


Klik pada bagian total hardisk yang kita miliki


Kemudian karena kita akan membuat partisi yang baru, maka klik Yes 


Selanjutnya klik pada bagian partisi yang baru yang kita buat


Setelah itu pilh Create a new partition untuk mulai konfigurasi partisinya


Ok disini saya memasukan partisi yang baru sebesar 100GB untuk partisi Rootnya. Setelah itu klik Continue


Kemudian pilh yang Primary 


Pilih Beginning untuk melanjutkan konfigurasi 


Karena ini adalah partisi khusus untuk Root, maka lakukan konfigurasinya sesuai gambar diatas. Setelah itu pilh Done setting up the partition untuk menyimpan partisi ini


Bisa dilihat bahwa partisi khusus untuk Root telah muncul seperti gambar diatas. Kemudian kita akan membuat partisi khusus untuk Swap. Caranya klik pada bagian yang Free Space


Kemudian masukan besaran partisi Swap 2X lebih besar dari RAM pada anda telah konfiguarsi sebelumnya. Disini saya memiliki RAM untuk Debiannya adalah 1GB. Maka saya masukan 2GB pada Swapnya


Kemuudian pilih Partisi Logical


Kemudian gunakan partisi Swap Area 


Setelah itu pilh Done setting up the partition untuk menyimpan partisinya


Kemudian saya akan membuat partisi khusus untuk Boot. Caranya sama saja seperti partisi Swap Area


Buat besaran partisi dari Boot. Untuk partisi Boot ini gunakan 1GB saja, karena partisi Boot dikhususkan untuk kernel pada saat booting nantinya


Kemudian pada bagian ini ubah Mount Pointnya memnjadi /boot setelah simpan konfigurasi partsisinya


Selanjutnya saya akan membuat partisi untuk home. Caranya sama seperti partisi Boot


Masukan besaran partisi homenya. Perlu diingat partisi untuk home ini merupakan konfigurasi Local Disk : D kalau di Windows. Dan untuk partisi Root merupakan seperti Local Disk : C pada Windows. Jadi masukan besaran pada home ini yang banyak seperti contoh saya memasukan 117GB


Lakukan konfiguarsi seperti gambar diatas setelah itu simpan konfigurasi partisinya


Jika semua konfigurasi partisi sudah selesai klik Finish parttioning and write to disk untuk menyatakan bahwa kita sudah selesai melakukan konfigurasinya


Kemudian klik Yes untuk menyimpan perubahan partisi


Kemdian kita akan memulain menginstall sistem dasar pada Debian


Pada bagian ini klik No saja karena disini kita di suruh untuk melakukan scan pada DVD atau CD



Kemudian pada network mirror ini pilih  NO saja



Pada bagian ini Unceklist pada Bagian Debian Desktop Enviroment untuk menginstall Debian 9 menggunakan Command Prompt


Tunggu proses install selesai


Kemudian pilh Yes untuk menginstall menggunakan GRUB boot loader



Kemudian pilih /dev/sda 



Proses instalasi telah selesai klik Continue


Masukan login Root dan paswword. Maka tampilannya akan seperti gambar diatas


Gunakan perintah ip a untuk melihat IP address yang sudah kita konfigurasi pada proses instalasi


Kemudian gunakan perintah nano /etc/network/interfaces untuk melihat konfigurasi network yang telah kita buat pada saat instalasi.


Begitulah cara instalasi debian 9 menggunakan virtualbox. Mudah bukan?? terima kasih karena sudah membaca blog ini, saya berharap dapat bermanfaat bagi para pembaca semua.